Gunung Kapur Klapanunggal, merupakan Kawasan bukit kapur yang ada di Cileungsi. Kurang lebih 10 tahun lamanya Gunung Kapur Klapanunggal menderita karena eksploitasi. Tidak hanya pihak swasta yang mengeruk habis bukit ini, banyak juga penambang illegal yang mengambil hasilnya. Alhasil kawasan yang tadinya teduh kini menjadi gersang dan berdebu. Namun, pemandangan ini menjadikannya sebagai tujuan wisata yang unik, bukit kapur dengan potongan tebing yang berdiri tegak menjadi daya tarik tersendiri. seperti Tebing Arpam yang menjadi tempat favotir para pecinta panjat tebing. Hal ini pula yang menjadi dorongan untuk Linggih Alam mengadakan kegiatan Mabar (Manjat Bareng) ala Linggih Alam dengan mengundang Unit Kegiatan Mahasiswa Mahaparu.
Linggih Alam merupakan organisasi kepemudaan dibidang pecinta alam yang berada di Desa Tajur, Citeureup. Ketua LInggih Alam, Boled menjelaskan tujuan mengadakan MABAR ini sebagai silaturahmi antar sesama dan sebagai media promosi dari Linggih Alam “Tujuan kegiatan ini sebagai silaturahmi karena sudah lama enggak ketemu, juga karena Linggih Alam lagi open recruitment jadi sekalian mepromosikan Linggih Alam kepada masyarakat Umum” jelasnya.
Kegiatan panjat tebing ini juga menjadi program utama UKM Mahaparu yang diadakan 2-3 kali dalam sebulan. Ketua Mahaparu Rianto berharap dengan mengikuti kegiatan ini setiap anggota mampu melatih skillnya dibidang panjat tebing dengan tujuan Mahaparu bisa mengikuti perlombaan ditingkat antar mapala maupun nasional dalam bidang panjat tebing untuk mengharumkan nama Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kalpataru. “Tujuannya untuk melatih skill anggota dalam panjat tebing, supaya enggak cuma teori yang didapat tetapi ada pencapaiannya juga, goalsnya supaya bisa ikut perlombaan di tingkat mapala maupun nasional. Supaya kami (Mahaparu) bisa mengangkat nama Kampus STIE Kalpataru” tutur pria yang kerap disapa Bang Bambu.
Anggota Mahaparu, Susi menjelaskan kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan sosial skillnya, ia juga merasa sangat senang dan sedikit panik karena harus melawan ketakutannya berada di ketinggian. “Seneng banget bisa punya pengalaman baru, walaupun harus melawan rasa takut ada di ketinggian kurang lebih 2 meter. Harapannya semoga Mahaparu makin kompak dan bisa memberikan materi dan pengalaman yang luar biasa lainnya” jelasnya.
Penulis : Tuti