Merangkul Yatim Dan Dhuafa bersama Komunitas Pelaksanaan Program Beasiswa Yatim Dhuafa (PPBY)

Komunitas

Agama Islam adalah agama yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Selain memiliki perintah untuk rutin bersedekah, Islam juga memerintahkan umatnya untuk menyantuni anak-anak yatim. Kita diciptakan di dunia ini sebagai makhluk sosial, sudah sewajarnya bagi mereka yang hidup berkecukupan dan mampu saling berbagi kebahagiaan kepada mereka – mereka yang kurang beruntung serta berkehidupan serba kekurangan. Hal ini yang mendasari terbentuknya Komunitas Pelaksana Program Beasiswa Yatim Dhuafa (PPBY). Komunitas PPBY adalah sebuah Komunitas yang terbentuk pada tahun 1986 yang didasari gerakan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk implemetasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi Politenik AKA Bogor. Komunitas ini didirikan oleh Eddy Pratikno, dan saat ini di ketuai oleh Ubada Aqid Aljabar.

Tujuan utama pendirian Komunitas ini ialah untuk menyelesaikan masalah anak yatim dan kaum dhuafa disekitar kampus politeknik AKA Bogor, terutama dalam bidang pendidikannya. Selain itu, pendirian Komunitas ini juga ditujukan untuk mengarahkan dan membimbing anak yatim/dhuafa agar dapat menjadi manusia yang cerdas, mandiri, berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT., dengan pemberian santunan kepada pada adik asuh, dan juga sebagai ajang menumbuhkan kepedulian sosial bagi Civitas Politeknik AKA Bogor pada khususnya, serta masyarakat sekitar pada umumnya.

Ketua Komunitas PPBY Ubada Aqid Aljabar menjelaskan tentang kegiatan yang sering dilakukan oleh Komunitas ini. “Kegiatan rutin yang dijalankan adalah mentoring kepada anak yatim dan dhuafa, pembagian beasiswa, refreshing pengurus dan adik asuh, dan kegiatan peningkatan skill bagi para pengurus, adik asuh dan juga orang tua adik asuh.” pungkasnya.

Komunitas berbagi ini disetiap tahunnya bekerja sama dengan Komunitas Cerita Naropas dalam pelaksanaan kegiatannya. Saat ini, sudah ada 18 adik asuh dibawah bimbingan Komunitas PPBY, dimana 12 diantaranya adalah laki-laki, dan 6 perempuan. Hal mendasar yang menjadi penilaian khusus dari pengurus Komunitas PPBY dalam pemberian beasiswa ini biasanya dilihat dari kepribadian dan faktor ekonomi keluarga para calon adik asuh. Selain itu program ini mempunyai batasan umur bagi setiap pesertanya, yakni untuk anak berusia minimal 8 tahun sampai sebelum lulus SMA.

Kepala Divisi Humas Hafizh Hudzaif Ramadhan memaparkan kesulitan dalam menjalankan programnya. “Kesulitan yang selama ini dihadapi dalam menjalankan program ini ialah kurangnya minat mahasiswa AKA Bogor, sehingga jumlah pengurus yang ada dirasa belum cukup untuk mengurus para adik asuh yang berada dibawah naungan Komunitas ini.” jelasnya.

Bersama adik asuh

Sebagai penutup, beliau berharap semoga kedepannya akan ada lebih banyak orang yang memiliki rasa kepedulian dan saling tolong menolong antar sesama manusia, sehingga Komunitas ini akan dapat terus berjalan dan terus menebarkan kebaikan dan manfaat, terutama bagi para adik-adik yatim dan dhuafa.

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Bogor Ngariung dengan Jurnalistik STIE Kalpataru

Penulis : Eko Sri Wahyuni
Editor : Nurhaula

Sumber : https://bogorngariung.com/merangkul-yatim-dan-dhuafa-bersama-komunitas-pelaksanaan-program-beasiswa-yatim-dhuafa-ppby/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *