Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, karena pada dasarnya pendidikan adalah upaya untuk membantu peserta didik agar mereka mampu mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab juga membangun diri menjadi lebih dewasa. Komunitas Rumah Visioner hadir sebagai salah satu upaya dalam membantu permasalahan anak putus sekolah.
Terbentuknya komunitas ini, berawal dari adanya beberapa anak-anak pengemis dan pemulung yang mengumpulkan sampah dan tidur yang sering terlihat di sekitar kampus IPB (Institut Pertanian Bogor). Munculah keinginan untuk mencoba membantu kondisi mereka, dan dari situlah Komunikasi Rumah Visioner ini berdiri.
Komunitas Rumah Visioner bergerak di bidang sosial pendidikan yang fokus untuk menyentuh ke keluarga yang kurang mampu. Didirikan oleh beberapa mahasiswa IPB secara gabungan, Rumah Visioner juga memiliki visi untuk menjadikan Indonesia tanpa putus sekolah pada tahun 2045. Dengan Misi pendampingan dan pertanggung jawaban penerima maanfaat agar kembali sekolah formal dari aspek biaya, karakter dari segi akademik dan non-akademik juga penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dan agama.
Komunitas ini mempunyai jangkauan wilayah penerimaan manfaat Rumah Visioner kategori anak putus sekolah, antara lain:
- Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
- Kecematan Ciampea, Kabupaten Bogor
- Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor
- Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
- Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor
- Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor
- Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor
- Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor
- Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor
“Awalnya masih berkegiatan sebatas Bogor Dramaga sekitar IPB, alhamduillah sekarang sudah bisa se-Kota Bogor”, ujar Ariya Mulia Rangsang selaku Kepala Divisi Hubeks.
Kegiatan yang dilakukan Komunitas Rumah Visioner diantaranya melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), penggalangan dana kreatif dengan menggunakan aplikasi Campaign, mengikuti lomba melalui Plattfrom Crowdfunding, memperbanyak jaringan dengan berkolaborasi serta mengikuti kegiatan Bogor Ngariung bersama Semua Murid Semua Guru (SMSG), dan melakukan Webinar atau Pelatihan Luring.
Kepala Divisi Hubeks juga memaparkan beberapa kegiatan rutinnya, yaitu memberikan beasiswa untuk anak putus sekolah yang sudah berjalan lebih dari 3,5 tahun, juga pembinaan penerimaan beasiswa untuk anak putus sekolah yang dilakukan 2 bulan sekali.
Ia juga menceritakan kesulitan dalam membangun komunitas, “Kesulitan yang dihadapi, kami masih belum lancar dalam masalah KBM dan pembiayaan yang belum ada persiapan dana untuk 1 tahun belajar, jadi lumayan beresiko jika dana beasiswa kurang, kemudian kurangnya kerjasama dengan media serta kami yang belum memiliki program untuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), dan sistemasi organisasi.” jelasnya.
Kepala Divisi Hubeks Ariya Mulia Rangsang menjelaskan harapannya, “Untuk bisa mewujudkan Indonesia tanpa putus sekolah pada tahun 2045 walaupun mungkin ini adalah mimpi yang teralu besar.” ungkapnya dengan penuh harap.
Namun ingatlah bahwa mimpi-mimpi adalah keinginan yang harus diwujudkan dengan usaha dan penuh harapan, dan hal terpenting dalam hidup ini, yakni memiliki impian dan kepercayaan diri dalam meraihnya menjadi kenyataan.
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Bogor Ngariung dengan Jurnalistik STIE Kalpataru
Penulis: Widy
Editor: Resti
Sumber : https://bogorngariung.com/wujudkan-negara-tanpa-putus-sekolah-bersama-komunitas-rumah-visioner/